NAMA
: HENA SURI INTAN PERTIWI
KELAS
: XII IPA 5
NIS
: 1011118
1.
Judul buku : Mimpi Sejuta Dolar
2.
Penulis : Alberthene Endah
3.
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
4.
Cetakan : I (pertama)
5.
Jumlah halaman :
362 halaman
6.
Jumlah bab : 13 BAB
7.
Ukuran buku : 21x18.7 cm
8.
Harga buku : Rp 63.000
Mimpi adalah suatu ungkapan maupun gambaran
mengenai apa yang kita inginkan. Bermimpi membuat kita menjadi lebih berani
dalam mengambil suatu tindakan sehingga nantinya kita akan mencapai apa yang
kita harapkan. Bermimpi besar dapat memberikan sugesti positif terhadap diri
kita sehingga kita menjadi lebih berani dalam menerjang kerasnya arus kehidupan
untuk menjapai tujuan hidup yang sebenarnya
Itulah sedikit gambara mengenai mimpi. Dalam
buku ini akan membahas terobosan-terobosan dalam menghadapi masalah dengan
menjadikan mimpi sebagai mesin pendorong kita dalam terbang melayang menggapai
mimpi kita. Buku ini sangat tepat bagi anda yang kekurangan baterai inspirasi
dan motivasi dan bagi anda yang selalu merasa bahwa setiap masalah atau
penderitaan itu tidak ada ujungnya. Pada novel ini Merry Riana menceritakan
secara gamblang kisah hidupnya menjadi
seorang mahasiswa yang hidup dengan uang yang sangat minim.
Merry berkisah, tidak pernah terbayangkan sebelumnya bahwa dia
harus menghadapi masa-masa kuliah yang begitu berat. Kerusuhan Mei 1998
menyisakan duka yang mendalam bagi warga keturunan, tak terkecuali keluarga
Merry. Kedua orangtuanya pun merasa perlu mengirim Merry ke Singapura untuk
kuliah karena kondisi dalam negeri dirasa kurang kondusif. Bagaimanakah cara
membayar biaya kuliah di luar negeri di tengah kondisi keuangan keluarga yang
sedang terpuruk? Ternyata ada cara. Merry mengikuti program utang pendidikan
dari pemerintah Singapura. Setelah lulus kuliah, utang tersebut wajib dibayar.
Beberapa di antaranya adalah cerita ketika hampir setiap hari Merry menyantap
mi instan, mengisi perut sekadarnya dengan roti, memesan menu makan siang yang
paling murah, serta minum air putih sebanyak-banyaknya untuk mengatasi lapar di
malam hari. Semua itu Merry lakukan untuk berhemat, sebab ia dituntut untuk
bisa bertahan hidup dengan uang 10 dolar seminggu. Sungguh perjuangan yang luar
biasa, sebab ia harus melakukan penghematan itu di tengah beratnya proses perkuliahan
di kampusnya, Nanyang Technology University.
Membaca buku ini layaknya membaca novel drama, begitu asyik dan
enak dibaca. Alberthiene Endah selaku penulis berhasil melukiskan titik-titik
penting nan dramatis dari perjuangan hidup Merry dengan begitu apik bahkan
mendekati sempurna. Bahasa yang digunakan membuat seseorang ingin terus
membacanya hingga akhir sehingga memberikan sinergi lebih dalam novel ini.
Alberthene Endah juga telah berhasil menanamkan nilai-nilai moral secara
tersirat maupun tersurat yang secara langsung menjadikannya warna tersendiri
dari novel ini. Dalam novel ini juga Alberthene Endah menceritakan tenttang
bagaimana menciptakan paradigma dengan konsep dan etos kerja seperti yang
dicontohkan Merry Riana. Sehingga tidak secara langsung juga kita dapat
mengetahi bagaimana menjadi seorang Enterprenur atau pebisnis yang mengetahui
trik-trik dalam berbisnis. Ya, layak apaila saya mengatakan novel ini bukan
hanya novel motivasi biasa melainkan luar biasa karena memaparkan jurus-jurus
sukses dalam kesuksesan seperti peka terhadap peluang karena didunia ini
peluang ibarat misteri alam yang belum tentu bias kita tentukan kehadirannya.
Jadi, kita biisa merencanakan sukses kita dengan meihat peluang-peluang yang
ada dan memastikan diri kita untuk siap meluncur dalam peluang tersebut.
Begitu pula cara penulisan penulisan katanya yang sebagian besar
akan mengajak kita untuk berani bermimpi besar dan melakukan perubahan yang
luar biasa dalam diri kita. Megapa demikian ?, karena dari apa yang saya bisa tangkap dari
novel ini ialah untuk menjadi seseorang yang sukses kita harus keluar dari zona
aman dan melewati zona tidak aman. Maksudnya ialah kita tidak boleh hanya
berpangku tangan dan dekat dengan keluarga serta teman-teman dekat kita, melainkan
berusaha keluar dari individu terdekat kita dan mencari individu baru intuk
menjadikannya tempat interaksi sosial sehingga menjadikan kita individu yang
mandiri serta tidak takut akan kerasnya ombak serta badai yang tak tahu kapan
datangnya. Karena kita telah terbiasa dengan suasana baru dan mencipatakan
sebuah interkasi baru dalam masyarakat.
.