Kamis, 10 Januari 2013

contoh resensi buku mimpi sejuta dollar






 


 





NAMA : HENA SURI INTAN PERTIWI
KELAS : XII IPA 5
NIS : 1011118


1.      Judul buku       : Mimpi Sejuta Dolar
2.      Penulis             : Alberthene Endah
3.      Penerbit          : PT Gramedia Pustaka Utama
4.      Cetakan           : I (pertama)
5.      Jumlah halaman : 362 halaman
6.      Jumlah bab      : 13 BAB
7.      Ukuran buku    : 21x18.7 cm
8.      Harga buku     : Rp 63.000


Mimpi adalah suatu ungkapan maupun gambaran mengenai apa yang kita inginkan. Bermimpi membuat kita menjadi lebih berani dalam mengambil suatu tindakan sehingga nantinya kita akan mencapai apa yang kita harapkan. Bermimpi besar dapat memberikan sugesti positif terhadap diri kita sehingga kita menjadi lebih berani dalam menerjang kerasnya arus kehidupan untuk menjapai tujuan hidup yang sebenarnya
Itulah sedikit gambara mengenai mimpi. Dalam buku ini akan membahas terobosan-terobosan dalam menghadapi masalah dengan menjadikan mimpi sebagai mesin pendorong kita dalam terbang melayang menggapai mimpi kita. Buku ini sangat tepat bagi anda yang kekurangan baterai inspirasi dan motivasi dan bagi anda yang selalu merasa bahwa setiap masalah atau penderitaan itu tidak ada ujungnya. Pada novel ini Merry Riana menceritakan secara gamblang kisah hidupnya  menjadi seorang mahasiswa yang hidup dengan uang yang sangat minim.
Merry berkisah, tidak pernah terbayangkan sebelumnya bahwa dia harus menghadapi masa-masa kuliah yang begitu berat. Kerusuhan Mei 1998 menyisakan duka yang mendalam bagi warga keturunan, tak terkecuali keluarga Merry. Kedua orangtuanya pun merasa perlu mengirim Merry ke Singapura untuk kuliah karena kondisi dalam negeri dirasa kurang kondusif. Bagaimanakah cara membayar biaya kuliah di luar negeri di tengah kondisi keuangan keluarga yang sedang terpuruk? Ternyata ada cara. Merry mengikuti program utang pendidikan dari pemerintah Singapura. Setelah lulus kuliah, utang tersebut wajib dibayar. Beberapa di antaranya adalah cerita ketika hampir setiap hari Merry menyantap mi instan, mengisi perut sekadarnya dengan roti, memesan menu makan siang yang paling murah, serta minum air putih sebanyak-banyaknya untuk mengatasi lapar di malam hari. Semua itu Merry lakukan untuk berhemat, sebab ia dituntut untuk bisa bertahan hidup dengan uang 10 dolar seminggu. Sungguh perjuangan yang luar biasa, sebab ia harus melakukan penghematan itu di tengah beratnya proses perkuliahan di kampusnya, Nanyang Technology University.
Membaca buku ini layaknya membaca novel drama, begitu asyik dan enak dibaca. Alberthiene Endah selaku penulis berhasil melukiskan titik-titik penting nan dramatis dari perjuangan hidup Merry dengan begitu apik bahkan mendekati sempurna. Bahasa yang digunakan membuat seseorang ingin terus membacanya hingga akhir sehingga memberikan sinergi lebih dalam novel ini. Alberthene Endah juga telah berhasil menanamkan nilai-nilai moral secara tersirat maupun tersurat yang secara langsung menjadikannya warna tersendiri dari novel ini. Dalam novel ini juga Alberthene Endah menceritakan tenttang bagaimana menciptakan paradigma dengan konsep dan etos kerja seperti yang dicontohkan Merry Riana. Sehingga tidak secara langsung juga kita dapat mengetahi bagaimana menjadi seorang Enterprenur atau pebisnis yang mengetahui trik-trik dalam berbisnis. Ya, layak apaila saya mengatakan novel ini bukan hanya novel motivasi biasa melainkan luar biasa karena memaparkan jurus-jurus sukses dalam kesuksesan seperti peka terhadap peluang karena didunia ini peluang ibarat misteri alam yang belum tentu bias kita tentukan kehadirannya. Jadi, kita biisa merencanakan sukses kita dengan meihat peluang-peluang yang ada dan memastikan diri kita untuk siap meluncur dalam peluang tersebut. 
Begitu pula cara penulisan penulisan katanya yang sebagian besar akan mengajak kita untuk berani bermimpi besar dan melakukan perubahan yang luar biasa dalam diri kita. Megapa demikian ?,  karena dari apa yang saya bisa tangkap dari novel ini ialah untuk menjadi seseorang yang sukses kita harus keluar dari zona aman dan melewati zona tidak aman. Maksudnya ialah kita tidak boleh hanya berpangku tangan dan dekat dengan keluarga serta teman-teman dekat kita, melainkan berusaha keluar dari individu terdekat kita dan mencari individu baru intuk menjadikannya tempat interaksi sosial sehingga menjadikan kita individu yang mandiri serta tidak takut akan kerasnya ombak serta badai yang tak tahu kapan datangnya. Karena kita telah terbiasa dengan suasana baru dan mencipatakan sebuah interkasi baru dalam masyarakat.
.